Sabtu, 21 April 2012

i just need one time



Hujan disore hari membuat aku sulit pulang kerumah, terjebak di pinggir jalan yang penuh dengan toko-toko. Di depan salah satu toko aku berdiri untuk meneduh, beberapa orang yang berlalu lalang pun  berhenti disini. keadaan menjadi sempit dan panas, aku pun memutuskan untuk pindah ketempat lain. Aku memutuskan pindah ke depan warung makan, kira-kira 8 langkah dari tempat ini, di depan warung makan aku berdiri, terlihat seorang anak perempuan , bertubuh kecil, kulitnya agak hitam, terlihat sangat kumuh dan tak terawat, aku bisa memperkirakan  bahwa usianya 7 tahun. Aku memperhatikan anak berpakaian kaos biru dan celana pendek yang sedang jongkok samping orang-orang itu dengan kasihan. Aku menghampirinya
 “dek, sedang apa disini?” tanyaku
“nunggu hujan “ jawab anak kecil itu singkat tanpa melihat wajahku
“kok sendirian?mama kamu mana?gak takut sendirian?”
“engga, aku ga punya mama”jawabnya
Aku terdiam sejenak, fikirku nasibnya sama denganku
“kakak, siapa? “
“aku naira, nama kamu siapa?”
“aku fira” jawabnya dengan senyum dibibir kecilnya
Aku begitu kasihan melihat anak kecil ini, wajahnya pucat
“kamu sudah makan?”
“belum”
Yak benar sekali dugaan ku , fira belum makan, dengan segera aku mengajaknya masuk ke warung makan tempat aku berteduh. Awalnya dia menolak, tapi aku berusaha membujuknya, dan akhirnya fira pun mau. Dia tak begitu semangat menyantap makanannya
“kamu kok lemes?kenapa?gak laper ya? Tanya ku
“engga , aku mau ini di bungkus aja kak, boleh?”
“boleh kok, emang buat apa? Buat makan malam?
“bukan kak, buat ibu dirumah”
“ibu? Katanya kamu gak ada ibu”
“dia bukan ibu kandungku, tapi ibu menjagaku selama ini”
“oke , kita bungkus 3 yah”
“bener kak? Makasih kak naira”
Aku hanya tersenyum melihat fira bahagia seperti itu. Kami pun pergi menuju rumah fira.
“kakak, pasti enak ya punya ibu?aku mau ketemu sama ibu kandung aku” tanya fira disaat kita berjalan menuju rumahnya
“iyaa punya mama itu enak, setiap pagi di bangunin, di bikinin sarapan, di antar kesekolah, di ajak jalan-jalan, pokoknya deket mamah itu bahagia” cerita ku padanya dengan mata berkaca-kaca dan mengingat wajah mama yang sudah lama tak ku lihat.
“enak ya kak?mama aku pergi, gak tau kemana,aku sering kerja dijalan  nyari uang sekalian nyari mama, aku kangen mama” cerita fira sambil meneteskan air mata
Aku terlamun sejenak
“kak naira ! ketemu mama kaka yuk, aku mau lihat , aku mau tau mama yang baik kaya mama nya kak naira” kata naira dengan semangat
“mama kaka udah gak tinggal sama kaka sayang, mama kaka juga pergi, sama kaya mamanya fira “
“loh kenapa kak? Mama kaka kan baik”
Aku tersenyum lirih mendengar bicara anak kecil ini, mama memang orang baik, sangat baik bahkan, aku sering sekali membantah mama, bahkan mama pernah nangis hanya karna sikapku, tapi senakal apapun aku dia tetap memaafkanku, itulah mama, wanita yang sangat aku cintai, sangat aku rindukan, sangat ingin aku bertemu dengannya lagi, melihat senyum bahagia nya lagi, yang nyaris tak pernah kulihat selama 9 tahun ini, aku begitu merindukan mama. Sering aku berdoa, rasanya sudah bosan aku berdoa, aku selalu memohon kepada tuhan agar aku dapat bertemu dengannya, “ aku ingin melihat mama lagi, aku mau dipeluk mama lagi, aku janji aku gak akan nakal lagi, aku mau ketemu mama  sekali saja gak papa , aku mau ketemu mama. “ itu doaku yang aku ingat yang selalu aku sampaikan keTuhan waktu aku kecil.
“iya, waktu itu kaka lagi belajar di luar negeri, mama kaka disini, pas kaka pulang ke indonesia , mama kaka sudah pergi jauh” jawabku sedih
Fira begitu serius mendengar perkataan ku, matanya begitu memperhatikan aku, dan dia pun mengangguk seolah olah mengerti apa yang aku katakan
Beberapa menit kemudian  kami sampai di sebuah  rumah tua yang kayunya sudah rapuh, atap nya bolong-bolong dan lantainya pun kumuh sekali, di sudut ruangan aku melihat seorang ibu tua yang berselimutkan kain lusuh yang tertidur pulas.
“itu ibu kamu ya?
“iya ka, bentar ya ka aku bangunin dulu”
ibu tua itu bangun dan jalan menuju aku
“nak, terimakasih sudah mengantar fira” ucap ibu itu sambil tersenyum tulus namun terlihat menahan sakit
“aku menaikan kepalaku yang tadi sibuk melihat hp”
Aku pun terkejut, wajah wanita ini begitu mirip dengan mama, garis senyum dibibirnya begitu mirip, aku menelan ludah ku, begitu kaget dan bisa kupastikan ini mama ku
Ibu tua itu pun kaget,  “kamu naira? anakku”katanya terbatah-batah dan bergemetar
“ma...ma”jawabku bergemetar
“mamaaaaaa.. mama ?bener mama naira?”aku segera memeluk erat ibu ini yang ternyata adalah mama ku
“iyaa naira, ini mama,” jawabnya sambil melepaskan pelukanku
“mama kenapa pergi, aku nunggu mama 9 tahun ini ma”
“maafkan mama, fira..”jawab wanita itu sambil meneteskan air mata
Aku begitu bahagia bisa bertemu mama, tak perduli apa alasannya mama pergi, aku tak meminta penjelasan, buatku bertemu mama sudah cukup bagiku, melihat senyum mama lagi sudah membuat aku lega , perasaanku begitu tenang.
“maa, aku seneng deh bisa ketemu mama”
“mama juga fira” jawab mamaku dengan bahagia.
Aku berfikir membawa mama pulang untuk tinggal bersama lagi, sudah kebayangkan betapa senang nya aku jika mulai besok setiap pagi aku akan melihat mama lagi, merasakan kasih sayang mama lagi, melihat senyum mama yang sudah hilang 9 tahun ini, akan kusiapkan sebuah syukuran kecil menyambut pulangnya mama .
Lima menit kemudian, mama sesak nafas . aku segera menghampiri mama dan menggenggam tangannya, mama juga menggenggam tangan ku kuat-kuat tapi perlahan lahan genggamannya melemah dan hilang tak ada rasa nya. Aku pun kaget dan segera menepuk nepuk pipi mama
“mah, mah, sadar maaah, sadaar”
“ibu udah meninggal ka naira” ucap fira sambil menangis
Aku pun lemas dan menangis tersedak-sedak.
Beberapa menit setelah pemakaman mama, aku menangis di samping batu nisan mama
aku menangis sejadi jadinya , tuhan terima kasih kau telah mempertemukanku dengan mama, terimakasih tuhan, kau masih mengizinkanku bertemu mama, seperti doaku aku meminta bertemu mama walau sekalipun tak apa ,asalkan aku bertemu mama, aku bersyukur masih bisa bertemu mama di akhir hidupnya , aku masih bisa melihat senyum mama untuk terakhir kali dan mama bisa pergi dengan tenang disisi aku, harapanku memang dapat kumpul kembali dengan mama, dan melihat mama lagi di setiap pagi ku, merasakan kasih sayangnya lagi, tapi.. jika ini yang kau beri aku ikhlas tuhan, aku ikhlas melepas mama, jaga mama selalu tuhan, tempatkan dia di sisimu yang terindah.